A. Definisi
Pembangkit
listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pemusatan
energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem
pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan
efek fotoelektrik.
a.
Pemusatan energi surya
Sistem
pemusatan energi surya (concentrated solar power, CSP) menggunakan lensa
atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari dari luasan
area tertentu ke satu titik. Panas yang terkonsentrasikan lalu digunakan
sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik biasa yang memanfaatkan panas untuk
menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa reflektor Fresnel, dan menara
surya adalah teknologi yang paling banyak digunakan. Fluida kerja yang
dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator (turbin uap konvensional
hingga mesin Stirling) atau
menjadi media penyimpan panas.
Ivanpah
Solar Plant yang terleak di Gurun Mojave akan
menjadi pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar
dengan daya mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung oleh pendanaan
Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai
program 10000 MW energi terbarukan, namun
pembangunan ini menuai kontroversi karena mengancam keberadaan satwa liar di
sekitar gurun.
b.
Photovoltaic
Sel surya
atau sel photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat
pertama kali pada tahun 1880 oleh Charles Fritts.
Pembangkit
listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang
menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar
panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas
di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di
mana sinar matahari menyebabkan
elektron di lapisan
panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke
lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus
listrik.
B. Prinsip
Kerja
Prinsip
kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya yaitu mengubah energi surya menjadi
energi litrik. Sinar matahari mengenai solar
panel, masuk kedalam solar charg controller, arus disini masih dalam
keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter
untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk
berbagai alat-alat elektronik.
C. Gambar
Desain/ Rangkaian
D.
Kelebihan dan Kelemahan
a.
Kelebihan
Ø Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel
surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
Ø Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi
paling berlimpah yang tersedia di planet .
Ø Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
Ø Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja
dengan sangat diam.
Ø Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
Ø Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing dengan
bahan bakar fosil.
Ø Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang
sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan
investasi besar secara instan.
Ø Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai yang
mencapai 20 tahun.
Ø Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan menghemat biaya energi
dalam jangka panjang pula.
b. Kekurangan
Ø Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak)
.
Ø Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata
panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
Ø Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada
panel surya.
Ø Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Ø Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium,
kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat
ditemukan di panel surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur
ulang.
E.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di
Indonesia
Diantara
beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia tersentralisasi yang
memiliki skala besar antara lain adalah :
1. PLTS di
Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.
2. PLTS di
Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di
Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
4. PLTS di
Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
5. PLTS di
Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
6. PLTS di
Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total
kapasitas 900 kWp.
7. PLTS Raijua
(Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
8. PLTS Nule
(Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
9. PLTS Pura
(Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
10. PLTS Solor
Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
11. PLTS Morotai
(Maluku Utara) dengan kapasitas 600 kWp.
12. PLTS Kelang
(Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
13. PLTS Pulau
Tiga (Maluku) dengan kapasitas 75 kWp.
14. PLTS Banda
Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
15. PLTS Pulau
Panjang (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
16. PLTS
Manawoka (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
17. PLTS Tioor
(Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
18. PLTS
Kur (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
19. Kisar (Maluku)
dengan kapasitas 100 kWp.
20. PLTS Wetar
(Maluku) dengan total kapasitas 100 kWp.
21. PLTS Kabaena
(Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.
Indonesia,
melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun masih berusaha menambah jumlah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia. Baik menambah jumlah
pembangkitnya maupun kapasitas listrik yang dihasilkannya. PLTS-PLTS baru
tersebut akan dibangun di pulau-pulau kecil Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar