Sabtu, 15 Oktober 2016

Pantun




Hello guys, disini sy akan membawa materi pantun dan sejauh apa saya mengenal pantun. check it out !!

A.      Pengertian  Pantun
Pantun merupakan puisi melayu lama asli indonesia yang terdiri dari sampiran dan isi dengan rima a-b-a-b. Kata “pantun” berasal dari bahasa jawa kuno yaitu tuntun, yang berarti mengatur atau menyusun. Pantun adalah sebuah karya yang tidak hanya memiliki rima dan irama yang indah, namun juga mempunyai makna yang penting. Pantun awalnya merupakan karya sastra indonesia lama yang diungkapkan secara lisan, namun seiring berkembangnya zaman sekarang pantun mulai diungkapkan tertulis.
Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus mendidik dan menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa indonesia memiliki ciri khas tersendiri untuk mendidik dan menyampaikan hal yang bermanfaat.
B.       Ciri-ciri Pantun
Ciri-ciri utama pantun adalah sebagai berikut :
1.      Pantun mempunyai bait, setiap bait pantun disusun oleh baris-baris. Satu bait terdiri dari 4 baris.
2.      Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
3.      Setiap baris terdiri dari 4-6 kata
4.      Setiap bait pantun terdiri dari sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
5.      Pantun bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a- (tidak boleh a-a-b-b atau sajak lain).
Menurut Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut :
1.      Terdiri dari empat baris
2.      Tiap baris terdiri dari 9-10 kata
3.      Dua baris pertama disebut sampiran sedangkan dua baris berikutnya berisi apa maksud si pemantun yang mana di bagian ini disebut isi pantun.
C.       Kaidah Kebahasaan Pantun
Kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan teks pantun diantaranya yaitu adanya diksi, bahasa kiasan, imaji, dan juga bunyi.
1.        Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan.
2.        Bahasa kiasan adalah bahasa yang digunakan pelantun untuk menyampaikan makna secara tidak langsung . Bahasa kiasan ini biasanya berupa peribahasa atau ungkapan tertentu untuk menyampaikan makna berita.
3.        Imaji penggambaran yang dicipatakan oleh pelantun secara tidak langsung. Hal yang dapat dilihat atau seolah-olah digambarkan dalam teks pantun adalah dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
4.        Bunyi biasanya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan pantun. Dalam bunyi, akan terlihat unsur rima (rhyme) dan ritme (rhytm). Rima merupakan unsur pengulangan bunyi pada pantun, sedangkan irama adalah turun naiknya suara secara teratur. Bunyi selain untuk memperindah bunyi pantun, diciptakan juga agar pelantun dan pendengar lebih mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan moral dan spiritual yang terdapat dalam teks pantun.
D.      Syarat-syarat Pantun
Adapun syarat-syarat pantun antara lain sebagai berikut...
1.              Satu bait pantun terdiri dari 4 baris
2.              Baris ke -1 dan ke-2 adalah sampiran dan baris ke-3 dan ke-4 adalah isi pantun
3.              Satu baris pantun terdiri dari 8-12 suku kata
4.              Pantun bersajak a-b-a-b
E.       Peran Pantun
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata. Namun, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
F.        Struktur Pantun
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.
Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.
G.      Macam-macam pantun
1.    Menurut Nursisto dalam buku Ikhtisar Kesusastraan Indonesia (2000:11-14) membagi jenis-jenis pantun yakni :
a.         Berdasarkan isinya, pantun dibagi menjadi tiga: (1) pantun kanak-kanak : pantun bersukacita dan pantun berdukacita, (2) pantun muda : pantun nasib/dagang dan pantun perhubungan. Pantun perhubungan terbagi lagi menjadi pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, dan pantun beriba hati. Dan (3) pantun tua : pantun adat, pantun agama, dan pantun nasihat.
b.        Berdasarkan banyaknya baris tiap bait dibagi menjadi: (1) pantun dua seuntai atau pantun kilat, (2) pantun empat seuntai atau pantun empat serangkum, (3) pantun enam seuntai atau delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum (talibun).
2.    Menurut Abdul Rani (2006:23-27) mengklasifikasikan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya yaitu :
a.         Pantun anak-anak, terdiri dari : pantun anak-anak jenaka, pantun anak kedukaan, dan pantun anak teka-teki,
b.        Pantun muda-mudi, terdiri dari : pantun muda mudi kejenakaan, pantun muda-mudi dagang, pantun muda-mudi cinta kasih, dan pantun muda-mudi ejekan.
c.         Pantun tua, terdiri dari : pantun tua kiasan, pantun tua nasihat, pantun tua adat, pantun tua agama, dan pantun tua dagang
3.    Menurut Effendi (1983:29), membagi pantun menurut jenis dan isinya yakni:
a.         Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dibedakan menjadi 4: pantun bersukacita, pantun berdukacita, pantun jenaka atau pantun teka-teki
b.        Pantun orang muda, berdasarkan isinya dibagi 5 : pantun dagang atau pantun nasib, pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian dan pantun beriba hati
c.         Pantun orang tua, berdasarkan isinya terbagi 3 : pantun nasihat, pantun adat, dan pantun agama
4.    Menurut Suroto (1989:44-45), jenis jenis pantun terbagi menjadi dua yaitu:
a.         Menurut isinya, terdiri dari : pantun anak-anak (biasanya berisi permainan), pantun muda mudi (biasanya berisi percintaan), pantun orang tua (biasanya berisi nasihat atau petuah), pantun jenaka (biasanya berisi sindiran sebagai bahan kelakar), dan pantun teka-teki
b.        Menurut bentuk atau susunannya, terbagi dua yakni
a)      Pantun berkait, yaitu pantun yang selalu berkaitan antara bait pertama dengan bait yang kedua, bait kedua dengan bait ketiga dan seterusnya. Adapun susunan kaitannya adalah baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya.
b)      Pantun kilat, sering disebut juga karmina, ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampiran sedang baris kedua merupakan isi. Sebenarnya asal mula pantun ini juga terdiri atas empat baris, tetapi karena barisnya pendek-pendek maka seolah-olah kedua baris pertama diucapkan sebagai sebuah kalimat, demikian pula kedua baris yang terakhir.
H.    Contoh-contoh Pantun
1.      Pantun Anak-anak
Contoh :


·         Elok Rupa kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
·         Ekor panjang si ikan pari
Jenur satu di atas pohon
Adik menangis sepanjang hari
Minta ibu belikan balon
·         Burung belibis dan burung balam
Berkicau merdu di hutan rimba
Adik menangis sepanjang malam
Inginkan sepeda beroda lima
·         Adik duduk depan halaman
Nenek lihat dengan heran
Aku datang ke rumah paman
Hari minggu saat liburan
·         Beli sabun beli blewah
Sayang sekali uangnya kurang
Main ke kebun turun ke sawah
Bersama paman hatiku riang
·         Akar alang entah menghilang
Tumbuh bukan sebagai tanaman
Hati senang bukan kepalang
Bermain bola bersama teman
·         Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
·         Lihatlah burung kutilang
Terbang tinggi dia pulang
Mainlah dengan senang
Jadi anak yang periang
·         Pagi hari baca koran
Baca berita orang hilang
Bermain kejar-kejaran
Badan sehat hati senang
·         Beli kain warna merah
Sungguh indah dipandang mata
Kalau main jangan marah
Senang saja bersuka cita
·         Terbang tinggi burung pelatuk
Datang pula burung pungguk
Bahagianya dengarkan atuk
Berdongeng sampai terbatuk-batuk



2.      Pantun Orang Muda / Remaja
Contoh:


·         Naik Motor merknya Honda
Pergi sebentar kerumah Hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
·         Jalan-jalan ke pantai lovina
Sempatkan diri menyantap ikan
Cewek cantik yang duduk disana
Bolehkah kita berkenalan ?
·         Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
·         Hisap rokok tembakau Cina,
Asap keluar berbunga-bunga;
Jangan marah abang bertanya,
Si gadis jelita siapa namanya?
·         Awalnya bertemu artis tara
Artisnya bersuara merdu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu
·         Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi bali ke hulu
Maunya sih kepengin kenal
Apalah daya hati malu
·         Pergi ke pasar membeli sandal
Jangan lupa membawa doku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu
·         Kalau cerdik cobalah terka
Gulalah tebu manis rasanya
Wahai adik cantik jelita
Bolehkah aku tahu namanya?
·         Gali lubang buat petakan 
Buatlah lubang di dekat rawa
Kalau abang mau kenalan
Datanglah abang ke rumah saya



3.      Pantun Orang Tua
Contoh:


·         Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak
·         Pisang emas dibawa berlayar,
masak sebiji diatas peti.
Hutang emas boleh dibayar,
hutang budi dibawa mati.
·         Bunga melati bunga di darat,
bunga seroja di tepi kali.
Hina besi karena karan,
hina manusia tidak berbudi
·         Pinang muda dibelah dua,
manik-manik mati di rembah.
Dari muda sampai ke tua,
pengajaran baik jangan diubah.
·         Di tepi kali saya menyinggah,
menghilang penat menahan jerat.
Orang tua jangan disanggah,
agar selamat dunia akhirat.
·         Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
·         Tanam bunga di dalam taman
Hendaknya jangan terlalu rapat
Wahai insan orang beriman
Adzan terdengar segera shalat
·         Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
·         Perigi bertimba dibuat mandi,
Membersih diri di pagi hari;
Menimba ilmu bersungguh hati.
Agar tidak menyesal kemudian hari.
·         Pergi ke kebun nampak bunga,
Nampak bunga mulut ternganga;
Kuatkan iman di dada,
Supaya diri tidak ternoda.
·         Jangan suka menulis di atas kaca
Menulislah diatas meja
Janganlah menangis karena cinta
Menangislah karena dosa
·         Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa
·         Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga
·         Dari apa kue lemang
Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang
·         Bapak tani menanam tebu
Pembeli datang bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga
·         Empek-empek ditambah cuka
Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa
·         Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa
·         Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat



4.      Pantun Jenaka
Contoh:


·         Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring
Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi asu loncat ke piring
·         Ambil pisau pemotong daging
Dagingnya liat karena berotot
Melihat nenek bercelana leging
Mata cucu jadi melotot
·         Panas-panas kota Jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila ingin lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana
·         Berjalan ke  atas rotan
Liat bawah air ya kering
teringat adek di waktu makan.
air mata jatuh ke piring.
·         Mangga muda jangan dibeli,
karena rasanya asam sekali.
Kusangka dia masih sendiri,.
Ternyata sudah punya 6 suami,.
·         Tanam pete dipinggir kali
petenya lari gak tau diri
Jangan miscall aja kalo berani
Telpon gue kalo punya nyali
·         Butik berisi plaminan
Kotak malang melintang
Cantik tidak jdi jaminan
Ahlak yang di cari orang
·         Sekolah mencari bebek
Topi kotak di dalam butik
Biarlah aku berwajah jelek
Tapi ahlak berwajah cantik
·         Membeli baju dihari minggu.
Baju dibeli di dalam pasar,
Ingin peluk dirimu tapi aku tak mampu.
Karena badanmu terlalu besar
·         Di sana kosong di sini kosong
Tidak ada batang tembakau
Bukan aku berkata bohong
Ada katak memikul kerbau



5.      Pantun Teka-teki
Contoh:
·         Tuan puteri belajar menari
Diajari oleh pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tapi tak bisa turun
·         Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah ?
·         Perut lapar segeralah makan
Agar sehat jangan terlalu kenyang
Sungguh indah warna warni ikan
Ikan apa yang tidak bisa berenang?
·         Ke Ragunan ngajak cewek
Lihat binatang matanya melek
Lihat jerapah lehernya tinggi tegak
Gajah apa yang belalainya pendek?
·         Cari uang ke pasar baru
Wujudkan mimpi jadi kaya
Kalau mau kaya manusia mampu
Lalu binatang apa yang kaya ?
·         Pergi ke pasar membeli bawang
Siapkan keluarga sajian soto
Lihat ular di kebun binatang
Kadal apa yang ada di toko?
·         Ke Sleman mendaki gunung
Sampai di puncak terasa lelah
10 orang memakai satu payung
Mengapa tak satu pun yang basah?
·         Siapa pun ingin jadi orang senang
Kecuali yang mau selalu hidup susah
Semua pasti basah jika ikut berenang
Orang apa yang rambutnya tidak basah?
·         Diberikan obat tidak mau terima
Karena wajah putih kiranya pucat
Becak cantik karena cat berganti warna
Becak apa yang tidak bisa di cat?
·         Jalan-jalan ke Kota Kendari
Beli oleh-oleh buat kemenakan
Jawablah teka teki ini jika pandai
Apa persamaan KTP dan Telur Asin?
·         Jangan gaduh kalau ada masalah
Hiduplah rukun  anakku tersayang
Sekalipun dicari-cari agak susah
Namun ketemu langsung dibuang?
·         Ada si tuan pakai celana,
Melihat bintang di malam hari,
Jikalau tuan memang bijaksana,
Binatang apa tanduk di kaki?
·         Belayar kapal dari Berandan,
Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala daripada badan,
Apakah itu cobalah terka?
·         Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung?
·         Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?
·         Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya?
·         Terbang tinggi si burung helang
Hinggap di atas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang,
Bila bergesel berapi-rapi?
·         Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
·        Mulut manis hati nak baik,
Itulah amalan turun temurun;
Benda apa yang akan naik,
Apabila saja hujan turun?

Kode Kehormatan Gerakan Pramuka

  Kode Kehormatan Gerakan Pramuka ialah suatu norma atau nilai – nilai luhur dalam kehidupan para anggota  Pramuka yang merupakan ukuran ata...