Jumat, 31 Maret 2017

KIMIA



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
LARUTAN PENYANGGA


OLEH :
NI PUTU DIAH PURNAMI DEWI
29 / XI MIPA 4


SMA N 4 SINGARAJA
2016/2017

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM LARUTAN PENYANGGA

A.    Tujuan :
Mengetahui sifat larutan penyangga dan bukan penyangga pada penambahan asam, basa dan air
B.     Dasar Teori
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mmpertahankan pH. Pada batas-batas tertentu:pengenceran, penambahan H+ (asam), atau penambahan OH- (basa) relatif tidak merubah pH larutan penyangga (perubahan pH sangat kecil). Hal ini disebabkan karena H+ dan OH- yang ditambahkan ditangkap oleh partikl-partikel zat terlarut. Terdapat dua jenis larutan penyangga sebagai berikut :
a.    Buffer Asam
Larutan mengandung asam lemah dan basa konjugasinya dimana basa konugasi disediakan oleh garam. Contoh : CH3COOH dan CH3COO-, dimana CH3COO- disediakan dari garamnya [misal: CH3COONa atau (CH3COO)2Ca]
Bila sedikit asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan buffer asam, maka ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa akan ditangkap oleh partikel zat terlarut menurut reaksi sebagai berikut :
CH3COO- + H+ à CH3COOH
CH3COOH + OH- à CH3COO- + H2O
b.    Buffer Basa
Larutan mengandung basa lemah dan asam konjugasinya dimana asam konugasi disediakan oleh garam. Contoh : NH4OH (NH3) dan NH4+, dimana NH4+ disediakan dari garamnya [misal: NH4Cl atau (NH4)2SO4
Bila sedikit asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan buffer basa, maka ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa akan ditangkap oleh partikel zat terlarut menurut reaksi sebagai berikut :
NH3 + H+ à NH4+
NH4+ + OH- à NH3 + H2O

C.     Alat dan Bahan
·         pH meter                                                                  1 buah
·         Gelas kimia 50 mL                                                  4 buah
·         Gelas ukur       25 mL                                              1 buah
·         Pipet tetes                                                                 3 buah
·         Larutan NaCl                                                            25 mL
·         Larutan NH4OH + NH4Cl                                        25 mL
·         Larutan CH3COOH + CH3COONa                         25 mL
·         Larutan HCl                                                             5 mL
·         Larutan NaOH                                                         5 mL
·         Aquades                                                                  50 mL
D.    Langkah Kerja
1.         Menyiapkan pH meter, gelas kimia 50 mL 4 buah, gelas ukur 25 ml 1 buah, pipet tetes 3 buah, larutan NaCl 25 mL, Larutan NH4OH + NH4Cl 25 mL, Larutan CH3COOH + CH3COONa 25 mL, Larutan HCl 0,1 M 5 mL, Larutan NaOH 0,1 M 5 mL, dan Aquades 50 mL
2.         Menuangkan 25 mL larutan NaCl ke dalam gelas kimia.
3.         Mengukur pH larutan NaCl menggunakan pH meter dan mencatat hasilnya
4.         Membagi larutan NaCl ke dalam 3 buah gelas kimia.
5.         Memberi label A, B, dan C pada ketiga gelas kimia yang sudah berisikan larutan NaCl
6.         Menuangkan HCl 0,1 M 1 mLpada gelas kimia A, NaOH 0,1 M 1 mL pada gelas kimia B, dan Aquades 1 mL pada gelas kimia C
7.         Mengukur pH ketiga larutan pada gelas kimia A, B dan C serta mencatat hasilnya
8.         Mencuci bersih alat yang digunakan pada air mengalir
9.         Mengulangi langkah 2-8 untuk larutan NH4OH+NH4Cl dan larutan CH3COOH+CH3COONa



E.     Data Hasil Percobaan
Larutan
pH awal
pH setelah penambahan
HCl 0,1 M 1 mL
NaOH 0,1 M 1 mL
Aquades
NaCl
6,7
3,9
7,4
6,3
NH4OH + NH4Cl
6,8
6,7
6,9
6,7
CH3COOH + CH3 COONa
4,3
4,4
4,5
4,4
F.      Pembahasan
pH standar larutan NaCl setelah diukur adalah 6,7. Setelah ditambahkan asam, yang mana disini digunakan larutan HCl 0,1 M 1 mL didapatkan pH 3,9. Setelah ditambahkan basa, yang mana disini digunakan larutan NaOH 0,1 M 1 mL didapatkan pH 7,4. Setelah diencerkan menggunakan aquades didapatkan pH 6,3. Hal itu menunjukkan bahwa NaCl bukan larutan penyangga
pH standar larutan NH4OH+NH4Cl setelah diukur adalah 6,8. Setelah ditambahkan asam, yang mana disini digunakan larutan HCl 0,1 M 1 mL didapatkan pH 6,7. Setelah ditambahkan basa, yang mana disini digunakan larutan NaOH 0,1 M 1 mL didapatkan pH 6.9. Setelah diencerkan menggunakan aquades didapatkan pH 6,7, Hal itu menunjukkan bahwa NH4OH+NH4Cl adalah larutan penyangga
pH standar larutan CH3COOH+CH3COONa setelah diukur adalah 4,3. Setelah ditambahkan asam, yang mana disini digunakan larutan HCl 0,1 M 1 mL didapatkan pH 4,4. Setelah ditambahkan basa, yang mana disini digunakan larutan NaOH 0,1 M 1 mL didapatkan pH 4,5. Setelah diencerkan menggunakan aquades didapatkan pH 4,4. Hal itu menunjukkan bahwa CH3COOH+CH3COONa adalah larutan penyangga
G.    Kesimpulan
pH Larutan penyangga asam maupun basa ketika ditambahkan asam atau basa konjugatnya ataupun diencerkan tidak akan berubah secara signifikan.
H.    Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Kinerja Larutan Penyangga.
Suparmin,dkk. 2014. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI. Surakarta:CV Mediatama
Suwardi,dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia : Untuk SMA & MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kode Kehormatan Gerakan Pramuka

  Kode Kehormatan Gerakan Pramuka ialah suatu norma atau nilai – nilai luhur dalam kehidupan para anggota  Pramuka yang merupakan ukuran ata...